Sabtu, 05 Mei 2012

Tuntaskan Kewajiban Lalu Pasrahkan


Andi Arsyl Rahman Putra




Seorang muslim, sudah sejatinya memaksimalkan kewajiban, baik dengan Allah maupun dengan dirinya sendiri. Terlepas hasil yang  diterima tidak semua bermuara pada diri kita, bisa jadi ada rencana terbaik yang Allah persiapkan.
Andi Arsyil Rahman Putra, akrab disapa Arsyil, memerankan dengan baik tokoh Furqon dalam film yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El-Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih. Menjadi seorang entertainer ternyata bukanlah tujuan utama pria kelahiran Makassar, 15 September 1987 ini.

Bermain di sebuah film layar lebar ber-genre religius (islami), menjadikan pengalaman berharga yang tidak akan dilupakannya. Baginya, ada pesan yang tersirat dalam Islam yang sesungguhnya jika dapat dipahami lebbih lanjut akan memberikan nilai tambah untuk pengikut setianya.
“Islam itu agama rahmatan lil a’lamin. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist sangat cukup untuk menjawab kebutuhan yang kita inginkan. Tapi sayang, terkadang kita jauh dari kitab suci,” kata Arsyil yang juga penulis buku Life is Miracle.

Menurut Arsyil, Islam yang sejatinya membimbing pengikutnya secara universal agar selamat di dunia dan di akhirat, menjadi aturan hidup yang sesungguhnya bisa umat manusia upayakan agar pesan-pesan yang terdapat di dalamnya bisa dipetik setiap saat. Jika Islam menjadi wadahnya, maka Al-Qur’an sebagai penuntunnya dan Muhammad SAW adalah sebagai teladannya umat manusia.

“Patokan kita back to basic, yakni kembali ke Al-Qur’an dan Hadist,” kata Arsyil yang juga seorang motivator ini.
“Saya bangga beragama Islam. Karena itu yang menjadikan saya dekat dengan Allah. Sejatinya Allah itu ada dan dekat, tinggal bagaimana kita mendekatkan diri dengan Sang Pemilik langit dan bumi,” tutur anak kelima dari tujuh bersaudara, putra pasangan Prof Dr Ir H Andi Rahman Mappangaja dan Ir Yusnidar Yusuf ini.
Selalu Berprasangka Baik
Bagi Arsyil, semua yang terjadi di bumi ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Karena semuanya telah direncanakan oleh Allah SWT, bahkan semut pun sudah diatur rezekinya.

“Bahkan saat kita di alam rahim, segala ketentuan seperti rezeki dan jodoh sudah diatur. Tantangannya, siapkah kita untuk menggapai rezeki dan jodoh itu?” ujar pria yang pernah menjadi Duta Pariwisata Kota Makassar tahun 2007.

Arsyil menyayangkan, masih adanya sejumlah orang yang “mengambinghitamkan” keadaan sehingga membuat langkahnya untuk terus berkarya malah tersendat. Bagi Arsyil, setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan serta punya rezeki yang berbeda dengan manusia lainnya. Potensi rezeki itulah yang harus diusahakan agar bisa turun dari Sang Pemberi Rezeki pada kita dengan cara berusaha dan bekerja keras.

Apabila yang kita usahakan itu hanya menghasilkan rezeki yang kecil, maka bersyukurlah. Tak usah mengeluh akan “nasib jelek” yang menimpa. “Yang kita anggap jelek, belum tentu itu jelek untuk kehidupan. Makanya berprasangka baiklah kepada Allah dan kehidupan merupakan jawaban yang terbaik,” ungkap  Arsyil.

Belajarlah untuk lebih mengetahui hakikat manusia, dari mana kita berasal dan akan kembali ke mana nanti. (ihq)
Biodata:
Nama                     : Andi Arsyil Rahman Putra
Ttl                           : Makassar, 15 September 1987
Pekerjaan              : Aktor, Motivator, dan Entrepreneur
Film                        : Ketika Cinta Bertasbih (KCB) 




Sumber : http://www.muzakki.com/sosial/pengalaman-rohani/335-tuntaskan-kewajiban-lalu-pasrahkan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar