Oki Setiana Dewi
Menjadi seorang muslimah sejati merupakan
dambaan setiap wanita muslim di seluruh muka bumi ini, namun apakah dalam
situasi dan kondisi dunia yang kian “parah” ini masih bisa terwujud? “Tak ada
yang tak mungkin.” Itulah yang dikatakan Oki Setiana Dewi. Pemeran Anna dalam film Ketika
Cinta Bertasbih ini tengah berusaha menjadi muslimah yang berguna bagi umat.
Dengan mengenyampingkan tawaran berkarya di dunia entertainment, Oki kini
mantap dengan pilihannya untuk meraih ilmu akhirat sebanyak-banyaknya sambil
beramal dan mentransfer ilmu yang telah didapat.
Gadis kelahiran Batam, 13
Januari 1989 yang baru pulang umroh dari Tanah Suci ini tengah sibuk mendalami
ilmu Al-Quran. Baginya, waktu sangatlah berharga sehingga ia tak mau melewatkan
sedikit pun waktunya untuk hal yang tak berguna. Saat umroh saja, ia
berinisiatif mengambil “kuliah singkat” mempelajari bahasa Arab di Universitas
Umul Qura’, Mekkah. Modal “kuliah singkat” ini akan ia manfaatkan untuk
menunjang pendidikan S2-nya nanti. Awalnya, Ia berharap bisa kuliah di Mekkah,
khususnya di Universitas Umul Qura’, namun tampaknya niat baik itu harus ia
relakan untuk ditunda karena ia “tak berani” hidup di negeri orang tanpa mahrom
(pendamping yang sah).
Sambil mempersiapkan diri untuk
melanjutkan pendidikan S2, Oki kini sibuk menulis buku ketiganya yang merupakan
curahan hati selama ia melakukan perjalanan spiritual di Mekkah. Oki termasuk
gadis yang rajin menulis pengalaman kisah hidupnya dalam bentuk buku. Buku
pertamanya, Melukis Pelangi, sudah berstatus best
seller. Memoar Oki tersebut berisikan kisahnya dalam mendapatkan
hidayah sehingga bisa jadi seperti sekarang ini. Dan, buku kedua Oki, Sejuta
Pelangi, yang
di-launching pada Maret 2012 berkisah
tentang perjalanan hidupnya dalam kegatan-kegiatan sosial. “Buku kedua saya ini
berisikan tentang perjalanan saya ketika berkunjung ke penjara, tempat para
penyandang cacat, rumah sakit jiwa, dan lainnya,” tutur Oki antusias.
Ya, berkegiatan sosial
merupakan salah satu kesibukan Oki sekarang ini. Salah satu prestasinya yang
membanggakan adalah Oki didaulat menjadi Duta Rumah Anak Autis untuk tahun
2012. Salah satu tugas sebagai Duta Rumah Anak Autis yaitu menjadi sahabat bagi
anak-anak autisme, mengajarkan mereka berbagai ilmu dengan metode khusus yang
berbeda metodenya dengan cara pengajaran pada anak “normal” lainnya, sehingga
anak autisme dapat menjadi pribadi mandiri kelak. Selain itu, Duta Rumah Autis
juga berusaha menyadarkan masyarakat bahwa anak autisme adalah anak yang
berkebutuhan khusus, yang harus diperlakukan sama seperti manusia lainnya walau
ia terlihat seperti memiliki “dunianya sendiri”.
Selain berinteraksi dengan anak
autisme, Oki kini intensif bergaul dengan para wanita yang berada di Lembaga
Pemasarakatan Tangerang. LP khusus wanita itu ia sambangi setiap hari Sabtu
pagi. Oki dan teman-temannya menjadi guru mengaji di sana. Sebanyak 250
narapidana wanita dibimbing untuk mahir membaca kitab suci Al-Qur’an. Tentu
saja tak ada paksaan pada para narapidana wanita itu untuk mengikuti program
“Sahabat Oki Setiana Dewi” ini. Progam ini merupakan salah satu bentuk
kepedulian Oki dan kawan-kawan dalam menyikapi kondisi umat (khususnya
muslimah) yang terbengkalai dan tersia-siakan waktu hidupnya selama tinggal di
penjara.
Dalam waktu yang relatif
singkat (setiap Sabtu pukul 8.00 pagi hingga 11.00), Oki dan kawan-kawan
mengajarkan ilmu tajwid Al-Qur’an. Memang banyak di antara para narapidana
wanita itu yang sudah bisa membaca Al-Qur’an, namun tak sedikit di antara
mereka yang “asal kenal” dengan kitab suci umat Islam tersebut. Maka dari itu,
“Sahabat Oki Setiana Dewi” berusaha mengenalkan Al-Qur’an pada mereka plus
kajian-kajian ilmu Islam lainnya. Setiap sebulan sekali, Oki membawa satu
kenalannya dari duniaentertainment sebagai pemberi motivasi untuk para
narapidana wanita di LP Tangerang.
Gadis jebolan Universitas
Indonesia yang sering mengisi materi seminar tentang kemuslimahan di dalam dan
luar negeri ini sudah empat bulan mengajar Al-Qur’an di LP Tangerang. Sebanyak
delapan hingga sepuluh sahabat yang mengajar Al-Qur’an di LP Tangerang tak
mengalami kesulitan saat hendak melangsungkan program ini. Pemimpin LP
Tangerang pun dengan terbuka menyambut baik niat suci peraih penghargaan
Pendatang Baru Wanita Terbaik Indonesian Movie Award 2010 ini.
Bagi Oki dan kawan-kawan,
program ini mengalir begitu saja tanpa kesulitan. Selain tak ada izin khusus
pada Pemimpin LP untuk mengadakan program pengajaran membaca Al-Quran bagi para
penghuni LP Tangerang, masalah dana serta fasilitas belajar-mengajar pun kian
dimudahkan oleh Allah. Awalnya kegiatan ini dibiayai oleh Oki dan kawan-kawan,
kini banyak donatur yang membiayai program ini. Tak hanya dana, pengadaan
Al-Qur’an dan sumbangan busana muslimah untuk para narapidana wanita pun sudah
tak membuat Oki risau lagi.
“Alhamdulillah tak ada izin
yang ribet untuk mengadakan program ini. Semuanya begitu dimudahkan. Saya
memakai kebaikan pemimpin di LP ini untuk melakukan suatu perubahan.
Alhamdulillah beliau mendukung,” ungkapnya.
Kerisauan Oki dalam
menyelenggarakan program ini diawali oleh rasa ibanya pada sesama muslimah yang
“terpaksa” menetap di LP ini. Oki merasa bahwa jangan sampai warga binaan LP
Tangerang ini terlupakan oleh sentuhan pembinaan ruhani. Menurutnya pula,
penjara biasanya jarang tersentuh oleh perhatian masyarakat karena image-nya
memang tempat berkumpul orang yang tak baik. Alhamdulillah, kini semangat
mencari ilmu-nya Oki sudah ditularkan pada para penhuni LP Tangerang. Dalam
empat bulan, sudah mulai terbentuk bibit-bibit baru calon penerus guru mengaji
yang berasal dari kalangan penghuni LP itu sendiri. Ke depannya, Oki berharap
mereka bisa jadi guru mengaji lanjutan, baik itu ketika masih di LP maupun
ketika sudah keluar dan bergabung kembali ke masyarakat di luar LP.
Dengan begitu banyak kegiatan
yang Oki lakukan, pasti membuat keluarga khawatir dan merasa kehilangan sosok
Oki di rumah. Namun Oki bisa menyiasatinya dengan mengajak anggota keluarganya
untuk bersama-sama berdakwah dalam menyebarkan kebaikan di mana pun. Ajakannya
ini ternyata tak hanya untuk keluarga dan teman dekatnya, Oki mengajak para
penggemarnya untuk melakukan kebaikan pada sesama. Khusus para pemudi yang
ingin membantu jadi tenaga sukarelawan dalam program mengajar membaca Al-Qur’an
di LP Tangerang, Oki mempersilahkan mereka datang pada hari Sabtu pagi ke
tempat tersebut. Insya Allah, petugas LP akan langsung memberi jalan dengan
hanya menyebut tujuan datang ke tempat tersebut. Dan juga, bagi masyarakat umum
yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan Oki,
dapat melihatnya di web pribadi Oki,www.okisetianadewi.co.id. (ric)
Sumber : http://www.muzakki.com/sosial/pengalaman-rohani/306-mencari-dan-memberi-ilmu-di-manapun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar